
Menurut National Renewable Energy Laboratory (NREL), laboratorium energi yang dimiliki Departemen Energi Amerika Serikat, menyatakan bahwa pengkondisi udara yang banyak digunakan kendaraan mengkonsumsi hampir 6% bensin dari kebutuhan total tahunan Amerika Serikat. Sekitar 25 milyar liter bensin dibakar oleh AC yang terus bekerja selama kendaraan masih berada di jalan raya.
Kondisi tersebut diperparah dengan kebocoran yang mungkin terjadi pada AC akan menambah 50 juta metrik ton emisi CO2 setiap tahunnya.
Besarnya bensin yang dikonsumsi AC dan banyaknya CO2 yang dilepas, membuat NREL harus memfasilitasi program untuk membuat AC lebih efisien.
Berbagai metode dan ide telah diujicoba para peneliti di laboratorium tersebut. Salah satunya adalah mendesain ulang AC dengan menambahkan modul thermoelectric dan tidak lagi menggunakan refrigerant sebagai fluida kerja.. Metode lainnya adalah menggunakan pelapis kaca dan cat yang mampu menahan sinar matahari dan menurunkan suhu sebesar 34%.
Tampaknya NREL lebih memilih untuk mencoba metode yang pertama, terbukti dengan rencana kerja samanya dengan Ford yang sebelumnya telah mendapatkan dukungan dana dari DOE untuk mengembangkan sistem thermoelectric.
Jika kerja sama tersebut sampai pada tahap produksi, maka setiap kendaraan akan menjadi jauh lebih hemat bahan bakar.